Halaman

Entri yang Diunggulkan

6 Style Meja Cafe yang Lagi Trend Saat ini

6 Style Meja Cafe yang Lagi Trend Saat ini - "Di kutip dari Toko Mebel Jepara ". Zaman sekarang, orang-orang mencari tempat yang ...

5 Media Tanam Hidroponik yang Paling Populer 2021

5 Media Tanam Hidroponik yang Paling Populer 2021 - Dewasa ini, metode bertanam hidroponik kian digandrungi masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Sistem bertanam yang mengandalkan air sebagai tenaga utama ini bisa memberikan hiburan tersendiri di Tengah penatnya pekerjaan dan keramaian ibukota. Rahasia utama yang bikin sistem hidroponik ini diminati adalah kepraktisan dalam merawatnya serta tak membutuhkan tanah sehingga cocok diterapkan pada rumah yang sempit sekali pun. 

Jika tanah yang umumnya menjadi media tanam, maka pada tata cara hidroponik menggunakan media tanam non tanah. Media tanam ini berguna untuk menopang akar dan membantu kelancaran peningkatan tanaman. Air bermanfaat sebagai sumber nutrisi. Nah, apa saja media tanam hidroponik yang paling tenar? Mari kita simak di bawah ini. 

Sekam bakar

Pada dasarnya, sebuah media tanam mesti sanggup menyimpan air, nutrisi, dan oksigen dengan baik. Selain menyimpan, media tanam juga mesti mempunyai tata cara drainase yang bagus dan sanggup mengamankan kelembapan dengan efektif. Nah, sekam bakar memenuhi semua syarat tersebut. 

Berasal dari sekam padi yang dibakar, media tanam ini mempunyai bobot yang ringan sehingga nggak akan menambah beban akar. Sifat padi yang sangat poros bikin akar juga bisa bertumbuh dengan lebih bebas. Media tanam ini pun juga bebas hama dan bibit penyakit yang lain karena sudah melalui tahap sterilisasi melalui pembakaran. 

Sayangnya, sekam bakar yang gampang didapat dengan harga yang murah ini mudah lapuk. Kamu pun nggak bisa menggunakan sekam bakar yang serupa untuk dua kali penanaman. Sekam bakar bisa kamu pakai untuk menanam sayur daun dan sayur buah, bahkan bisa juga sebagai media tanam keladi. Khusus untuk sayur buah, kamu mesti mencampurkan sekam bakar dengan media tanam lain yang lebih kuat. 

Rockwool

Jika kamu menyaksikan bentuknya, rockwool merupakan sekumpulan serat yang dikumpulkan hingga membentuk busa. Terbuat dari lelehan Batu Gunung berapi seperti Batu basalt, media tanam ini ramah lingkungan. Rockwool cocok dipakai untuk menanam sayur dengan periode tanam yang nggak terlalu lama. 

Hal yang menjadikan rockwool menjadi primadona media tanam hidroponik adalah kesanggupannya untuk mengikat akar dan menyerap nutrisi yang diberikan dari air. Air dan udara bisa disimpan dengan komposisi yang baik pula. Rockwool juga bisa dipakai sejak masa penyemaian benih hingga proses pembesaran tanaman kamu. Dengan begitu, kamu nggak perlu memindahkan tanaman ke media tanam lain jika sudah berukuran agak besar. 

Nah, jika kamu ingin menanam sayuran buah seperti tomat dan cabai, maka kamu sangat nggak direkomendasikan untuk memakai media tanam ini. Rockwool tidak memiliki daya tunjang yang cukup kokoh baginya, mengingat sayuran buah memiliki ukuran yang besar ketika telah bertumbuh dan punya periode tanam yang lama. 

Cocopeat (sabut kelapa)

Selain rockwool, cocopeat atau sabut kelapa juga termasuk media tanam hidroponik terkenal. Cocopeat berdaya serap tinggi sehingga ia mampu menyimpan air yang banyak dengan tampungan yang kuat. Ia juga mengandung beberapa zat nutrisi yang dibutuhkan tanaman, seperti magnesium, fosfor, kalsium, kalium, dan natrium. 

Kekurangan media tanam satu ini adalah ia kurang baik dalam mengalirkan air. Dengan begitu, air tidak tersebar dan ketersediaan oksigen pun tidak optimal. Untuk menanganinya, campurkan cocopeat dengan media tanam lain yang mumpuni dalam hal drainase air. 

Sebelum menggunakan cocopeat, ada baiknya bila kamu merendamnya dengan fungisida karena cocopeat mudah sekali lapuk akibat jamur dan hama penyakit lain. Cocopeat bisa kamu beli dengan mudah dalam bentuk kemasan di berbagai toko tanaman offline maupun online. 

Kerikil

Batu kerikil juga bisa jadi alternatif media tanam hidroponik. Ia jago dalam membantu peredaran bagian hara dan udara yang sehingga perkembangan akar tanaman hidroponik tidak terhambat. Hal ini dikarenakan kerikil punya pori-pori berskala besar dengan jumlah yang banyak. Meskipun mudah basah, ia juga gampang kering sehingga kamu mesti sering-sering menyiramnya. 

Sebagai solusi, di pasaran sudah banyak dijual kerikil sintetis khusus sebagai media tanam hidroponik. Bentuknya menyerupai Batu apung dan berbobot ringan. Kerikil ini memiliki segala kesanggupan yang tidak dimiliki kerikil biasa, yaitu bermetode drainase baik dan menyerap air dengan sempurna sehingga kelembapan tanaman tetap tersadar. 

Spons

Nggak disangka, spons juga bisa jadi media tanam, lho! Seperti yang kita tahu, media tanam ini punya keahlian menyerap air yang sangat bagus. Meski ringan, spons akan berganti bobotnya menjadi lebih berat sewaktu diberi air sehingga bisa menjadi media tanam yang cocok untuk tanamanmu. 

Media tanam ini memiliki struktur yang kurang kokoh sehingga spons sangat mudah hancur. Spons sungguh tidak dianjurkan sebagai media tanam bagi tanaman yang membutuhkan waktu berkembang hingga panen yang panjang karena spons tidak sanggup bertahan lama. 

Saat memilih media tanam hidroponik, kamu mesti sesuaikan dengan jenis tanaman yang mau dikembangbiakkan serta ukurannya saat telah bertumbuh besar. Perhatikan juga keahliannya dalam menyerap air karena itu adalah hal yang utama. 

Tempat yang digunakan pun nggak perlu pot. Kamu bisa menerapkan cara menanam hidroponik dengan botol bekas, pipa paralon, dan botol plastik. Jika kamu memakai gelas atau botol plastik, tata dengan rapi di atas alas supaya tidak terkesan berantakan. 

Oh iya! Meskipun tenaga utama tata cara hidroponik adalah air, kamu mesti tetap berkala menyiramnya menggunakan penyiram air. Selamat memilih media tanam hidroponik! 

Selain menghidupkan rumah dengan tanaman hidroponik, pilih juga aneka versi furnitur yang tepat desain hunianmu, ya!